“When a great genius appears in the world you may know him by this sign; that the dunces are all in confederacy against him." -Jonathan Swift

29/11/13

Kupu-Kupu di Dalam Neraka dan Kata-Kata Selamat Jalan

19.36 Posted by Gantan Etika Murty
Aku melihatmu, seekor kupu-kupu indah di neraka
Keindahan yang tak mungkin, aku rasa
Itu semua hanya kecantikan semu belaka
Tak lupa aku selesaikan puisi ini
Agar aku tak lupa yang pernah dan selalu aku rasa
Kurelakan keringat, haus, dan dahaga
Untuk memperjuangkan agar kau keluar dari sana

Tetapi yang aku lakukan itu tak pasti
Memperjuangkanmu setengah mati
Terkadang membuatku sakit hati
Bagaimana bisa kau tak memahami jalan pikiranku
Sedangkan aku selalu di sisi jika kau butuhkan aku
Kau bukan lagi indigo karmin yang membuat aura biru ku
Ataupun tartrazin yang kuning sebagai hari ceriaku
Hidupku layaknya samudera biru luas tak terbatas
Hah baru saja aku merubah zat kimia menjadi majas

Ya, tak lagi aku bilang kepadamu "Hai namaku Gantan"
Karena kita telah melampaui lebih dari seorang teman
Selalu memikirkan hal yang ganjil
Dirimu di dalam hati kecil
Tengoklah jantungku wahai peri kecil
Keadaanku darurat di atas sekoci
Terombang ambing untuk menyelamatkan diri
Dari dunia fana dan kejam ini

Hangatnya api di bawah langit malam
Gugusan bintang bak lukisan sang maestro
Jauh...jauh di dalam perasaanku paling dalam
Suaramu takkan pernah ku lupakan
Dan hati lamamu akan selalu ku jaga kan
Barangkali suatu saat engkau hendak mengambilnya
Aku simpan di rongga dadaku sebelah kanan

Aku tidak mengatakan selamat tinggal
Karena itu mungkin akan menyakitkan
Tetapi selamat jalan
Wahai seseorang yang lebih dari seorang teman

-------------------------------------------------------------------------------------

Puisi dibuat oleh Gantan Etika Murty pada tanggal 29 November 2013 di dalam ruangannya, dengan mengunci pintunya, sedangkan telepon selular berkedip di sebelah kanannya, tak lupa juga ia sedang meminum teh hijau dari Jepang untuk menguatkan mata lelahnya dalam memuat ini semua.